http://reyanbloger.blogspot.com/2012/10/pembahasan-un-matematika-smu-ips.html
DO BLOG
Kamis, 21 November 2013
Kamis, 31 Oktober 2013
ALAMAT BLOG XII IPS3
.KRC
Ayu Rahma Darwati
Ayu Rahma Darwati
3.
Tika Upiana
TRIO BONEX
1.
Yudi Guntoro
4
SEKAWAN
3.
Sri Widiarsi
Kelompok
Muslimah
3.
Noviatun
7.
Septyani A W
8.
EkaWulan
9.
Reshma N A
Campuran
Mixed
1.
Eva Septian
4.
Dewi Antika
5.
Fitriana
Cah
(H)lossss
2.
RizalD S
3.
M. Zulfikar
4.
M.Fauzi N H
5.
Ismail C P
6.
Wahyu Eka M
8.
Margiono
9.
Eko Sugiarno
Kamis, 10 Oktober 2013
Pernyataan – Pernyataan Ekivalen
Pernyataan – Pernyataan Ekivalen
Pada saat menjelang semester 4, saya
salah ingat batas terakhir tanggal registrasi administrasi. Tidak
main-main akibatnya. Saya kena denda tambahan biaya SPP sebesar 50% dari
biaya SPP yang seharusnya saya bayar. Ini berarti saya harus membayar
SPP sebesar 150%.
Aturan mainnya hanya ada dua:
1. Jika tidak membayar denda maka harus cuti kuliah;
atau
2. Jika tidak harus (boleh tidak) cuti kuliah maka harus membayar denda.
Pernyataan 1 dan 2, itukan bermaksud sama dan memiliki nilai
kebenaran yang sama. Dalam logika matematika pernyataan-pernyataan yang
demikian disebut pernyataan – pernyataan ekivalen.1. Jika tidak membayar denda maka harus cuti kuliah;
atau
2. Jika tidak harus (boleh tidak) cuti kuliah maka harus membayar denda.
Misalkan
p : Saya tidak membayar denda.
q : Saya harus cuti kuliah.
p –> q : Jika saya tidak membayar denda maka saya harus cuti kuliah.
p : Saya tidak membayar denda.
q : Saya harus cuti kuliah.
p –> q : Jika saya tidak membayar denda maka saya harus cuti kuliah.
Misalkan benar dinotasikankan dengan B, dan salah dinotasikan dengan S
Tabel nilai kebenaran p –> q
P q p –> q
B B B
B S S
S B B
S S B
p –> q bernilai S untuk p bernilai B dengan q bernilai S.
Lebih lanjut,Tabel nilai kebenaran p –> q
P q p –> q
B B B
B S S
S B B
S S B
p –> q bernilai S untuk p bernilai B dengan q bernilai S.
~p : Saya membayar denda.
~q : Saya tidak harus (boleh tidak) cuti kuliah.
~q –> ~p : Jika saya boleh tidak cuti kuliah maka saya harus membayar denda.
Tabel nilai kebenaran ~q –> ~p
~p ~q ~q –> ~p
S S B
S B S
B S B
B B B
~q –>~p bernilai S untuk ~q bernilai B dengan ~p bernilai S.
Saya benar-benar tidak bermaksud
melalaikan kewajiban saya. Sayapun tidak ingin cuti kuliah maka saya
harus membayar denda. Dalam hati saya bertekad ini adalah semester
terakhir kuliah diprogram magister matematika. Saya harus lulus semester
4 ini.
Perkalian dan Pembagian pada vektor
Perkalian dan Pembagian
Jika orang tua atau guru bermaksud
mengajarkan perkalian pada anak, maka sebaiknya si anak tersebut
diperkenalkan kepada proses untuk mendapatkan hasil perkalian tersebut.
Sebagai contoh 3 x 2 = 6. Ajari anak untuk memahami dari mana perolehan angka 6 tersebut.
Penjumlahan bilangan 2 sebanyak 3 suku
dapat ditulis sebagai 2 + 2 + 2. Disisi lain 2 + 2 + 2 = 6. Sementara,
penulisan yang lebih sederhana mengenai 2 + 2 + 2 adalah 3 x 2. Dengan
demikian, diperoleh bahwa 3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6. Itulah proses perolehan
angka 6 pada hasil perkalian 3 x 2.
Dapat didefinisikan bahwa perkalian merupakan penjumlahan bilangan yang sama secara berulang.
Jika seorang anak memahami proses seperti
ini, insyaAllah ketika dia lupa hasil perkalian dua bilangan bulat maka
dia akan mengembalikan ke proses tadi.
Pun ketika anak mendapatkan persoalan aritmetika yang melibatkan penjumlahan dan perkalian, sebagai contoh 5 + 3 x 2, maka proses yang benar adalah 5 + 2 + 2 + 2 = 5 + 6 = 11.
Tidak jauh berbeda dengan mengajarkan
perkalian, Jika orang tua atau guru bermaksud mengajarkan 6 : 2, maka
kembalikan kepada proses penjumlahan 2. Maksudnya adalah sebanyak berapa
sukukah penjumlahan 2 sehingga menghasilkan 6? Dalam hal ini si anak
diminta untuk menjumlahkan angka – angka 2 sehingga diperoleh hasil 6.
Jika dimisalkan terdapat persoalan aritmetika 5 + 6 : 2, maka proses yang benar adalah 5 + 3 = 8.
Kemudian bagaimana dengan persoalan aritmetika 5 + 3 x 2 + 5 + 6 : 2? Proses yang benar menyelesaikannya adalah 5 + (3 x 2) + 5 + (6 : 2).
Dalam hal ini perkalian dan pembagian harus dikembalikan kepada
definisinya. Jika dikembalikan kepada definisinya, maka si anak harus
menyelesaikan persoalan perkalian dan pembagian terlebih dahulu. Itulah
mengapa perkalian dan pembagian diberi tanda kurung. Dengan demikian 5 +
3 x 2 + 5 + 6 : 2 = 5 + 6 + 5 + 3 = 19.
Senin, 07 Oktober 2013
determinan dan invers matriks
Determinan dan Invers Matriks
1. Determinan
Suatu matriks persegi selalu
dapat dikaitkan dengan suatu bilangan
yang disebut determinan.
Determinan dari matriks
persegi A dinotasikan dengan
.
Untuk matriks A berordo 2 X 2, determinan matriks A didefinisikan
sebagai berikut.
Jika , maka determinan matriks A adalah
Adapun untuk matriks B berordo 3x 3, determinan
matriks B ini didefinisikan sebagai berikut menggunakan kaidah Sarrus.
2. Invers Matriks
Matriks
persegi A mempunyai invers,
jika ada matriks B sedemikian hingga AB= BA
= Inx n dengan I matriks identitas. Pada persamaan AB= BA= Inxn ,A dan B disebut saling invers. Berikut ini adalah syarat suatu matriks
A mempunyai invers.
operasi hitung pada matrik
Operasi Hitung pada Matriks
1. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Niko
Sentera dan Ucok mengikuti tes untuk membuat SIM C. Tes ini terdiri atas tes
tertulis dan tes praktek. Hasil tes mereka ini tampak seperti pada tabel berikut
Nama
|
Nilai Tes
|
Nilai Total
|
|
Tertulis
|
Praktek
|
||
Nico
|
4
|
4
|
8
|
Ucok
|
5
|
2
|
7
|
Penjumlahan tersebut
dapat juga dilakukan dengan menggunakan
matriks.
Perhatikan bahwa kedua matriks
yang dijumlahkan memiliki ordo yang
sama. Hasil matriks
yang diperoleh adalah
matriks yang berordo
sama, diperoleh dengan cara menjumlahkan elemen-elemen yang seletak.
Bagaimana dengan pengurangan
matriks?
Pengurangan matriks juga dapat dilakukan jika ordo matriks yang akan
dikurangkan sama.
Hasil pengurangan matriks
ini merupakan matriks
yang
berordo sama, diperoleh dengan
cara mengurangkan elemen-elemen yang
seletak
2. Perkalian
Bilangan Real dengan Matriks
Setelah
Kita mempelajari penjumlahan dua dan tiga matriks. Sekarang, lakukan penjumlahan matriks A berordo i x j secara berulang sebanyak
n kali.
3. Perkalian Dua
Matriks
Pernahkah kita bermain
domino? Bagaimanakah memasangkan kartu- kartu
dalam permainan domino? Agar selembar
kartu domino dapat dipasangkan dengan kartu domino yang
lain, jumlah mata bagian kanan
kartu tersebut harus sama dengan
jumlah mata bagian kiri kartu
pasangannya.
Prinsip pemasangan kartu domino
ini dapat
kita gunakan
untuk memahami perkalian dua matriks,
yaitu sebuah matriks A dapat dikalikan dengan matriks B jika banyak kolom matriks
A sama dengan banyak baris
matriks B. Adapun elemen-elemen matriks
hasil kali ini adalah jumlah dari
hasil kali elemen-elemen pada baris matriks A dengan elemen-elemen pada kolom matriks B.
Langganan:
Postingan (Atom)