Kamis, 10 Oktober 2013

Perkalian dan Pembagian pada vektor

Perkalian dan Pembagian

Jika orang tua atau guru bermaksud mengajarkan perkalian pada anak, maka sebaiknya si anak tersebut diperkenalkan kepada proses untuk mendapatkan hasil perkalian tersebut.
Sebagai contoh 3 x 2 = 6. Ajari anak untuk memahami dari mana perolehan angka 6 tersebut.
Penjumlahan bilangan 2 sebanyak 3 suku dapat ditulis sebagai 2 + 2 + 2. Disisi lain 2 + 2 + 2 = 6. Sementara, penulisan yang lebih sederhana mengenai 2 + 2 + 2 adalah 3 x 2. Dengan demikian, diperoleh bahwa 3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6. Itulah proses perolehan angka 6 pada hasil perkalian 3 x 2.
Dapat didefinisikan bahwa perkalian merupakan penjumlahan bilangan yang sama secara berulang.
Jika seorang anak memahami proses seperti ini, insyaAllah ketika dia lupa hasil perkalian dua bilangan bulat maka dia akan mengembalikan ke proses tadi.
Pun ketika anak mendapatkan persoalan aritmetika yang melibatkan penjumlahan dan perkalian, sebagai contoh 5 + 3 x 2, maka proses yang benar adalah 5 + 2 + 2 + 2 = 5 + 6 = 11.
Tidak jauh berbeda dengan mengajarkan perkalian, Jika orang tua atau guru bermaksud mengajarkan 6 : 2, maka kembalikan kepada proses penjumlahan 2. Maksudnya adalah sebanyak berapa sukukah penjumlahan 2 sehingga menghasilkan 6? Dalam hal ini si anak diminta untuk menjumlahkan angka – angka 2 sehingga diperoleh hasil 6.
Jika dimisalkan terdapat persoalan aritmetika 5 + 6 : 2, maka proses yang benar adalah 5 + 3 = 8.
Kemudian bagaimana dengan persoalan aritmetika 5 + 3 x 2 + 5 + 6 : 2? Proses yang benar menyelesaikannya adalah 5 + (3 x 2) + 5 + (6 : 2). Dalam hal ini perkalian dan pembagian harus dikembalikan kepada definisinya. Jika dikembalikan kepada definisinya, maka si anak harus menyelesaikan persoalan perkalian dan pembagian terlebih dahulu. Itulah mengapa perkalian dan pembagian diberi tanda kurung.  Dengan demikian 5 + 3 x 2 + 5 + 6 : 2 = 5 + 6 + 5  +  3 = 19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar